5Tips SIMPEL Mengatur Keuangan ala Ahli Keuangan! INI RAHASIANYA - Sahabat finansialku pernah minta saran atau bantuan pada ahli keuangan ga ? Seperti membuat anggaran, mencatat pengeluaran, menabung dan investasi kegiatan ini tuh sebenernya bertujuan untuk mencapai kebebasan finansial lho Hari ini aku lagi baik banget nih, soalnya aku mau ngebagiin tips ampuh para ahli keuangan mengatur
Jakarta, IDN Times - Tahun baru, perencanaan baru. Keinginan untuk lebih baik lagi dibanding tahun sebelumnya, khususnya soal finansial, tentu menjadi harapan banyak orang. Memasuki 2022 ini, banyak orang yang ingin lebih baik lagi dalam mengatur finansialnya, dalam hal ini keuangan. Mengatur keuangan bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Kerap kali, gaji atau penghasilan sudah menipis di awal atau pertengahan bulan. Padahal, gaji bulan berikutnya masih lama utama dari gaji adalah kebiasaan boros. Seseorang yang boros akan sulit mengatur keuangan. Padahal, jika sudah bisa mengatur keuangan, tentunya hidup akan lebih teratur. Pengaturan keuangan yang baik akan membuat penghasilan atau gaji bertahan hingga akhir Lifepal, Selasa 4/12/2021, ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar tidak boros. Simak, ya! Baca Juga Dana KUR Bakal Naik Jadi Rp285 Triliun Lebih di 2022 1. Semua pemasukan dan pengeluaran harus dicatatIDN Times/Arief Rahmat Sebenarnya, mencatat pemasukan dan pengeluaran tidak akan memakan waktu lama, terutama jika rutin dilakukan setiap hari. Dengan pencatatan keuangan, kamu bisa mengetahui seberapa besar kebutuhanmu dalam 1 semua orang bisa menjawab biaya kebutuhannya per bulan, lho! Padahal, itu hal yang penting untuk bisa mengendalikan pengeluaranmu, agar tidak berbelanja barang-barang yang tidak baik lagi, kamu mencatat seluruh pengeluaranmu berapa pun nominalnya. Misalnya, Rp2 ribu untuk membayar parkir di minimarket, itu juga sebaiknya Tetapkan tujuan finansialIlustrasi Asuransi IDN Times/Mardya Shakti Apa itu tujuan finansial? Tujuan finansial adalah target pencapaian dari kerja kerasmu. Misalnya, dalam 5-10 tahun ke depan kamu berencana untuk membeli rumah, mobil impian, berlibur ke negeri impan, dan finansial akan memberimu motivasi untuk menabung, sehingga tidak membelanjakan seluruh uang yang kamu Buat anggaran yang realistisIlustrasi Uang. IDN Times/Aditya Pratama Agar kamu tidak boros, kamu juga perlu membuat anggaran dari kebutuhan-kebutuhan kamu setiap bulan. Pastikan kamu membuat anggaran yang realistis, ya!Nah, anggaran ini juga mencakup tabungan. Kamu harus bisa mengalokasikan penghasilanmu untuk kebutuhan pokok, tabungan, dan seperti apa anggaran yang realistis? Misalnya, kamu ingin bisa berlibur ke luar kota setiap bulannya. Padahal, biaya berlibur ke luar kota cukup besar, bahkan bisa saja mencapai 30 persen dari gaji. Nah, sebaiknya kamu tak perlu menganggarkan biaya untuk liburan ke luar kota setiap bulan. Atau jika kamu tetap ingin menganggarkannya, maka tentukanlah nominal yang pantas, tanpa mengorbankan kebutuhan-kebutuhan lain dan tabunganmu. Baca Juga Pebisnis Wajib Tahu! Ini Cara Daftar Merchant LinkAja 4. Catat pengeluaranmu di aplikasi ponselIlustrasi Uang Digital. IDN Times/Aditya Pratama Saat ini, banyak sekali aplikasi untuk mencatat pengeluaran, baik yang tersedia di ponsel pintar android maupun itu, beberapa aplikasi catatan keuangan juga sudah disertai dengan fitur yang lengkap seperti laporan keuangan pribadi hingga kategori setiap pengeluaran dan pemasukan, sehingga memudahkan kamu mengetahui ke mana saja pos pengeluaranmu selama ini. Kamu juga bisa mengklasifikasikan kategori pada masing-masing pengeluaran kamu, misal untuk transportasi, makan, hingga aplikasi pencatat keuangan pribadi yang direkomendasikan Lifepal, antara lain Uangku Mint Money Lover Monefy Wallet AndroMoney Penny Catatan Keuangan Harian Spendee. 5. Hindari berutangilustrasi utang IDN Times/Aditya Pratama Hindarilah berutang, terutama untuk kebutuhan-kebutuhan yang tidak darurat atau tidak penting. Jangan tergiur dengan tawaran-tawaran yang bisa menyebabkan dompetmu kering. Jika ingin membeli sesuatu, sebaiknya menabung terlebih begitu, berutang tidaklah dilarang. Namun, sebaiknya untuk membeli aset yang nilainya akan terus bertambah setiap tahunnya, seperti tanah atau juga kamu menghitung rasio utang yang kamu miliki terhadap penghasilanmu ya. Kamu harus memastikan utang yang kamu miliki tak lebih dari 30 persen dari penghasilan bulananmu. Sebab, jika lebih dari 30 persen, keuangan kamu bisa Mulai berinvestasiIlustrasi Investasi. IDN Times/Aditya Pratama Investasi adalah cara meningkatkan penghasilan di luar penghasilan pokok. Kamu bisa memiliki aset yang nilainya terus naik dengan ini, memulai investasi sangatlah mudah. Ada banyak instrumen investasi yang cocok untuk pemula. Mulai dari reksa dana hingga emas fisik. Pastikan kamu memilih investasi yang sesuai dengan profil risiko. Baca Juga 5 Pertimbangan Penting saat Diterima Kerja dengan Gaji Minim 7. Membedakan antara kebutuhan dan keinginanIlustrasi belanja online IDN Times/Arief Rahmat Kamu juga harus bisa membedakan antara kebutuhan dengan keinginan agar tidak kali, orang membeli apa yang dia mau dengan kedok self reward. Namun, kalau tidak dikontrol, tentu kedok self reward ini bikin pengeluaran kamu malah makin besar dan akhirnya kebutuhan-kebutuhan penting lainnya tidak kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian untuk bekerja, tagihan atau cicilan, dan Alokasikan dana daruratilustrasi uang IDN Times/Aditya Pratama Memiliki dana darurat juga salah satu bagian dari mengatur keuangan pribadi. Tapi perlu diingat, dana darurat hanya digunakan untuk kebutuhan darurat, bukan kebutuhan dana darurat pada seseorang bisa berbeda-beda, tergantung status dan pekerjaannya. Kalau kamu masih single, kamu bisa mengumpulkan dana darurat 3-6 kali dari pengeluaran bulanan kamu sudah menikah dan memiliki tanggungan, maka dana darurat kamu sebaiknya 6-12 kali dari pengeluaran bulanan. Dana yang harus disisihkan untuk dana darurat adalah sekitar 5 persen dari penghasilan Buat rekening terpisahIlustrasi Bank. IDN Times/Aditya Pratama Untuk mencegah keborosan, sebaiknya kamu membuka rekening bank baru untuk memisahkan rekening tabungan dengan rekening untuk kebutuhan cara tersebut, kamu bisa menjaga tabungan agar tetap utuh, dan terhindar dari godaan-godaan yang bisa menguras uang. Baca Juga Intip Peluang Investasi 2022, yuk Cuan di Tahun Baru! 10. Punya asuransiIlustrasi Asuransi IDN Times/Aditya Pratama Memiliki asuransi juga sangat penting agar keuangan kita bisa teratur. Asuransi akan sangat membantu ketika kamu menghadapi kejadian tak terduga seperti penyakit, mobil rusak, rumah kebakaran, hingga meninggal akan melindungi tabungan dan aset-aset yang kamu miliki. Misalnya, ketika kamu ke rumah sakit, kamu tak perlu merogoh kantong terlalu dalam untuk membayar biaya pemeriksaan, karena kamu sudah memiliki kamu memilih agen dan perusahaan asuransi yang tepat, agar manfaat yang kamu terima sesuai keinginanmu, ya! Baca Juga Begini Tips Memilih Perusahaan Asuransi yang Baik dan Benar
Kitasudah lama tahu bahwa hidup kita ini memang singkat karena itu mari kita ikuti Firman Tuhan ini dari Filipi 4:4-5 yang berbunyi sebagai berikut: "Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!".
Tips Mengatur Keuangan Menurut Firman Tuhan – Topik keuangan memang selalu menarik untuk dibahas. Alkitab juga mengajarkan kita banyak hal tentang bagaimana menjalani hidup dengan bijak, termasuk salah satunya, mengelola aset keuangan dengan bijak, bijaksana dan bijaksana. Bagaimana kita mengatur keuangan kita sangatlah penting sehingga Alkitab menggunakan kata “uang” sebanyak 133 kali dan “kekayaan” sebanyak 90 kali! Kali ini kita akan belajar dan mempraktekkan cara-cara aman mengelola keuangan pribadi dengan bijak. Banyak orang yang sebenarnya memiliki tingkat pendapatan yang baik, namun tidak bisa mengelola keuangan pribadinya. Sikap boros, konsumtif dan tidak disiplin seringkali menjadi kebiasaan dalam pengelolaan kekayaan, sehingga berapapun pendapatan yang Anda peroleh, kemandirian finansial dan kemandirian tetap sulit dicapai. Sebaliknya, jika kita mampu mengelola keuangan kita dengan baik, meskipun penghasilan kita biasanya pas-pasan, kita lebih mungkin mencapai solvabilitas dan kemandirian finansial. Pada prinsipnya keberhasilan pengelolaan uang tidak bergantung pada jumlah uang yang diperoleh, tetapi pada kemampuan mengatur dan mengelola uang, berapapun jumlahnya. Lantas seperti apa cara cerdas mengatur keuangan pribadi? Berikut adalah delapan cara praktis untuk belajar dan berlatih bersama dengan disiplin dan ketekunan. Kedelapan metode tersebut harus diterapkan secara bersamaan, tanpa mengabaikan atau mengutamakan salah satunya. Kelola Keuangan Menurut Alkitab Setia Dan Cukup Kebanyakan orang tidak dapat mengelola keuangan mereka karena mereka tidak mengembangkan dan/atau mengikuti rencana keuangan. Rencanakan pengeluaran rutin Anda, mulai dari harian hingga bulanan dan tahunan, bahkan pengeluaran musiman seperti biaya liburan atau acara liburan. Rencana pengeluaran disebut anggaran, dan Anda perlu mempersiapkannya seefisien mungkin, yang berarti memenuhi kebutuhan Anda sebanyak mungkin dengan biaya serendah mungkin. Kemudian, sebagai pengingat, Anda dapat memposting anggaran di tempat yang dapat Anda lihat setiap hari, baik secara manual maupun elektronik, mana saja yang Anda inginkan. Dengan begini, Anda akan lebih termotivasi karena komitmen Anda terhadap anggaran akan menentukan kesejahteraan finansial Anda dari bulan ke bulan. Salah satu prinsip yang paling populer dalam pengelolaan keuangan adalah dengan menggunakan prinsip 40-30-20-10 dalam pembagian pendapatan, yaitu Seringkali kita tidak tahu kemana perginya pendapatan kita hingga habis, bahkan setelah dipotong, padahal melacak pendapatan dan pengeluaran bisa dilakukan hanya dengan membuat catatan, asalkan detail dan konsisten. Setiap kali Anda menerima pendapatan, catat jumlahnya sebagai pendapatan dan tuliskan biaya-biaya yang timbul darinya. Buat kategori pendapatan dan pendapatan sesuai dengan anggaran dan alokasi Anda sendiri; Misalnya, menerima gaji kantor, menerima gaji proyek menulis, biaya listrik, biaya pendampingan orang tua, dan lain sebagainya. Gunakan alat dan/atau metode yang sesuai dan nyaman bagi Anda secara manual atau menggunakan aplikasi, misalnya. Dalam setiap periode pendapatan yang biasanya setiap bulan memperhatikan kesesuaian pelaksanaan pendapatan dan pengeluaran dengan anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika masih ada yang bisa diperbaiki atau diperbaiki, misalnya masih ada sisa uang yang masih bisa ditabung atau diinvestasikan, ada pengeluaran ekstra di kategori hobi, lakukan penyesuaian di periode produktif berikutnya. Agar disiplin dan menahan godaan untuk membelanjakan uang secara boros, Anda perlu membagi rekening tabungan antara uang untuk kebutuhan operasional biaya sehari-hari di setiap periode pendapatan dan uang yang digunakan sebagai tabungan untuk kebutuhan masa depan uang cadangan/kontingensi, investasi untuk jangka panjang. Minimal Anda harus memiliki dua rekening bank yang terpisah sehingga secara tidak langsung Anda melatih diri untuk tidak pusing dengan uang yang tidak sesuai dengan tujuan/peruntukannya. Di masa mendatang, seiring perkembangan situasi dan kebutuhan Anda, Anda mungkin memiliki rekening lain yang juga terpisah, seperti untuk cadangan/dana darurat terpisah, yang bersifat jangka pendek, atau sewaktu-waktu untuk dana investasi pendidikan anak dan dana pensiun, yang jangka panjang di Alam. Ayat Alkitab Motivasi Kerja Jika Mulai Merasa Malas Dan Lelah Cara hebat lainnya untuk mengelola uang dengan bijak adalah mengelola utang Anda. Jika saat ini Anda terlilit hutang, cantumkan semua hutang Anda beserta jumlah, tanggal jatuh tempo, dan bunganya masing-masing. Kemudian, satu per satu, lunasi utang-utangnya, mulai dari yang bunganya paling tinggi/tertinggi dan yang jatuh temponya paling dekat. Semakin cepat hutang Anda lunas, semakin cepat Anda memiliki lebih banyak uang untuk kebutuhan atau alokasi lainnya. Pada dasarnya utang merupakan beban pendapatan karena mengurangi pendapatan. Utang yang semakin banyak dapat membahayakan kondisi keuangan yang semakin lama semakin tidak sehat. Bahkan tanpa disadari, dalam banyak kasus utang melebihi jumlah pendapatan, sehingga tidak sebanding dengan pendapatan yang bisa diterima. Jika ini terjadi, Anda menghadapi kebangkrutan finansial. Jadi batasi utang Anda. Atas saran dari banyak ahli, total hutang Anda tidak boleh melebihi 30% dari pendapatan rutin Anda setiap periodenya. Jangan berutang uang untuk hal-hal yang konsumtif, dan hanya untuk hal-hal yang produktif, dan jika Anda mampu membayarnya dengan kemampuan keuangan normal Anda. Demikian pula, jangan menghabiskan pendapatan yang diterima di muka seperti membeli barang-barang konsumsi karena tren bernilai lebih dari anggaran kartu kredit Anda, atau pergi berlibur dengan paket liburan yang dibayar dengan cicilan bulanan karena Anda benar-benar tidak mampu membayangkan paket liburan ini dengan uang. Anda miliki sekarang. Kebanyakan orang yang boros rela membelanjakan uangnya tanpa memikirkan resikonya, sehingga mereka terjerumus ke dalam perangkap hutang kartu kredit dan pinjaman pribadi dimana tidak jelas cara penggunaannya. Pengelolaan keuangan pribadi tidak akan terarah jika Anda tidak memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan keuangan adalah cita-cita yang ingin Anda capai untuk diri sendiri di masa depan yang akan memotivasi Anda untuk mencapainya melalui praktik pengelolaan keuangan pribadi yang disiplin. Renungkan, pikirkan, dan putuskan apa tujuan keuangan Anda untuk masa depan. Misalnya, Anda telah merencanakan tabungan untuk pendidikan anak hingga perguruan tinggi, uang pensiun, uang untuk modal usaha masa depan, uang untuk membeli rumah, dan lain sebagainya. Jika Anda telah mengidentifikasi kebutuhan keuangan yang merupakan tujuan keuangan jangka panjang, Anda dapat mengambil langkah yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan keuangan penting untuk menghindari kerugian dan memotivasi disiplin yang baik. Berinvestasi adalah fondasi penting untuk kemandirian dan kesuksesan finansial di masa depan. Sangat disarankan untuk berinvestasi pada tahap awal agar dapat mengelola keuangan Anda dengan lebih baik. Dengan investasi, Anda membiarkan uang Anda bekerja dan menghasilkan pendapatan tanpa perlu kerja keras. Ada banyak jenis dan bentuk investasi, mulai dari reksadana, sertifikat deposito, obligasi, saham, hingga emas, tanah, atau real estate. Investasi pada kendaraan seperti sepeda motor atau mobil tidak direkomendasikan karena nilainya sebagai aset cenderung terdepresiasi atau menurun seiring bertambahnya usia. Hal ini berbeda dengan emas atau properti yang akan terus naik atau meningkat nilainya sebagai aset dari tahun ke tahun secara jangka panjang. Selain itu, jika Anda memiliki kemampuan finansial yang cukup, yaitu Anda memiliki cukup uang untuk diinvestasikan, jangan menginvestasikan seluruh uang Anda dalam satu jenis atau bentuk investasi. Diversifikasikan investasi Anda untuk mengurangi risiko kerugian. Pdf Implikasi Alkitab Perundang Undangan Dan Budaya Lokal Dalam Penguatan Pendidikan Karakter Di Tri Pusat Pendidikan Menerapkan cara-cara tersebut dengan disiplin dan di bawah tuntunan hikmat Tuhan akan membuat Anda menjadi pengelola uang yang cerdas, tangkas, dan cerdas. Selamat berlatih! Bagaikan dua sisi mata uang yang sama, peran Tuhan dan peran kita terus menjadi nilai, penuh kuasa dan dapat diterapkan dalam kehidupan keluarga kita. Ketika kita memahami bahwa Tuhan adalah penguasa segala sesuatu, maka otomatis kita pun menjadi hamba yang terpercaya dalam mengendalikan segala sesuatu steward. Di satu sisi, beban “memiliki” juga disingkirkan Tuhan, sehingga kita tidak takut kehilangan. Kita hanya perlu dengan teliti dan bertanggung jawab melaksanakan dan mengelola apa yang diminta. 5 Apakah seseorang sehingga Anda mengingatnya? 6 Dan Engkau membuatnya hampir seperti Tuhan, dan memahkotainya dengan kemuliaan dan kehormatan, 7 Engkau menjadikannya tuan atas pekerjaan tangan-Mu; Anda meletakkan segalanya di bawah kakinya Bijaksana Dengan Uang Sebagai hamba yang setia, kita harus setia dengan apa yang kita miliki. Kita harus membuktikan kepada Tuhan dan keluarga kita bahwa kita dapat dipercaya dan setia. Karena Kerajaan Surga itu seperti orang yang keluar dan memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. 15 Yang seorang diberikannya lima talenta, yang lain dua, dan yang ketiga diberikannya masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia pergi. 21 Tuannya berkata kepadanya, Kerja bagus, hambamu yang baik dan setia! Anda setia dalam bisnis Kedua hamba yang menerima dua talenta dan lima talenta mendapat pujian dan pengakuan yang sama karena mereka bekerja dengan teliti dan bertanggung jawab. Pelayan yang diberi satu-satunya hadiah tidak melakukan apa-apa. Karena itu, dia juga tidak menerima apa-apa, bahkan apa yang dia miliki diambil darinya. Miskin, Tetapi Kaya Di Dalam Tuhan 11 Saya mengatakan ini bukan karena saya kekurangan, karena saya telah belajar mandiri dalam keadaan apa pun. 12 Saya tahu apa artinya berkekurangan, dan saya tahu apa artinya berkelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala hal tidak ada misteri bagi saya; Tidak kenyang, tidak lapar, tidak berkelimpahan dan tidak membutuhkan. T Kita harus belajar. Bahkan rasul Paulus sangat memahami hal ini, karena ia mengalami berbagai macam keadaan, baik sulit maupun senang. Tetapi rahasia terbesar bagi kita untuk bertahan dan “bertahan” adalah kita belajar untuk mandiri dan mengandalkan kekuatan Yesus. Pelajari Lebih Lanjut Unduh Memuat… Preferensi Pengguna Tutup Menu Selamat datang di Scribd! Bahasa Acak Fasilitas Scribd Baca FAQ Gratis & Login Dukungan Lewati korsel Korsel sebelumnya Korsel berikutnya Apa itu Scribd? E-book Buku Audio Majalah Podcast Lembaran musik Dokumen dipilih Gambar Telusuri kategori e-book Terlaris Pilihan editor Semua Ev Gideon Sordirgo Tips mengatur keuangan gaji 2 juta, tips mengatur keuangan pelajar, hidup menurut firman tuhan, tips mengatur keuangan rumah tangga, tips cara mengatur keuangan agar tidak boros, tips mengatur keuangan, hidup berkemenangan menurut firman tuhan, menurut firman tuhan, tips mengatur keuangan pribadi, tips mengatur keuangan mahasiswa, tips cara mengatur keuangan, tips mengatur keuangan usaha
2 Invest - Pikirkan untuk menggunakan setiap talenta, keuangan, waktu, dan hubungan kita untuk sesuatu yang akan berdampak di masa depan. 3. Manage - Atur dan manfaatkan setiap talenta, keuangan, waktu, dan hubungan kita untuk kegiatan yang positif bagi kehidupan kita. 4. Enjoy - Nikmati setiap berkat yang sudah Tuhan berikan kepada kita. Sumber / 21 October 2021 Lori Official Writer Kehadiran iklan di berbagai platform digital menjadi salah satu alasan munculnya kebiasaan konsumerisme. Para pengiklan membuat kehidupan yang ditampilkan dalam iklan mereka tampak menarik. Sehingga setiap orang yang menyaksikannya mulai digugah, lalu mulai merasa tidak lengkap hingga akhirnya terjebak untuk membeli kebahagiaan yang ditawarkan pengiklan. Tentu saja sulit bagi kita untuk menjaga keinginan untuk memiliki semua hal menarik yang ditawarkan dunia. Karena itulah penting sekali untuk memahami apa yang Tuhan sebenarnya inginkan melalui keuangan kita. Menyenangkan diri sendiri dengan uang yang kita punya memang tidak salah, asal dilakukan dengan penganggaran yang baik dan tidak menjerat kita ke dalam hutang. Ada 3 perbedaan pandangan penggunaan uang menurut dunia dan Tuhan. Dunia Habiskan semua uang yang ada untuk dirimu sendiri. Jangan biarkan ada yang tersisa! Tuhan Berikan 10% dari uangmu dan hasilkan lebih banyak supaya bisa memberi lebih dari itu. Tidak ada tindakan memberi tanpa sengaja. Anda harus punya niat untuk hal itu. Karena itu, kita perlu menganggarkan 10% setiap bulannya untuk disisihkan sebagai pemberian. Baca Juga 5 Kebiasaan Keuangan Yang Baik Sementara banyak orang enggan memberi karena tidak punya cukup uang. Padahal masalahnya adalah bahwa mereka tidak menjadikan pemberian tersebut sebagai prioritas. Jika kita tidak punya niat untuk memberi, maka kita tidak akan terdorong untuk menghasilkan uang supaya bisa memberi. “Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.” Amsal 3 9-10 “Memberi bukanlah prioritas dunia, tetapi prioritas bagi Tuhan.” Dunia Hutang bisa jadi alat untuk membeli hal-hal yang tidak bisa Anda miliki. Tuhan Semua hutang itu buruk. Tidak ada hutang baik. Sebagian besar masyarakat kita memilih berhutang karena beragam alasan. Namun tak sedikit dari risiko hutang berdampak pada kebangkrutan, perceraian, tindakan kejahatan, depresi dan sebagainya. Alkitab tidak mengatakan bahwa hutang adalah dosa. Tetapi hutang dianggap buruk karena risikonya yang sangat fatal. “Orang kaya menguasai orang miskin, yang berhutang menjadi budak dari yang menghutangi.” Amsal 22 7 “Dunia memperbudak manusia dengan hutang, Tuhan membebaskan manusia dari hutang.” Dunia Kamu hanya hidup satu kali! You only live once. Manjakan dirimu lebih dulu soal urusan menabung itu bisa belakangan. Tuhan Tahanlah keinginanmu dengan menabung. Nanti kamu akan menikmati hasilnya. “Harta yang indah dan minyak ada di kediaman orang bijak, tetapi orang yang bebal memboroskannya.” Amsal 21 20 “Dunia hanya mengejar kesenangan sesaat, Tuhan menawarkan kesenangan kekal.” Dari tiga hal di atas, kita bisa menyimpulkan jauhnya perbedaan antara memakai uang tanpa anggaran dengan memakainya sesuai perencanaan. Supaya kita semakin mengerti dengan bagaimana seharusnya mengelola keuangan, pahami lebih dulu 7 prinsip ini Prinsip 1 Uang kita adalah milik Tuhan “Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.” Hagai 2 8 Ini adalah dasar yang terutama yang harus kita pahami soal uang. Sebagai Tuhan, Dia adalah pemilik dari segala sesuatunya, termasuk uang kita. Baca Juga 3 Pengeluaran Ekstra Akibat Emosionalitas Prinsip 2 Belajar untuk merasa puas “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.” Filipi 4 19 Mudah sekali bagi kita untuk tergoda dengan keinginan kita sendiri. Iklan dan media sosial membuat kita menjadi konsumerisme dan merasa tidak pernah puas dengan apa yang kita punya saat ini. Ingatlah ayat di atas bahwa hanya dari Tuhan saja kita bisa merasakan kepuasan sejati. Prinsip 3 Sisihkan uangmu untuk memberi “Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi.” 1 Timotius 6 18 Sekalipun kita berhak menghabiskan uang yang kita punya. Tetapi ingatlah bahwa dibandingkan menghabiskannya untuk kepentingan sendiri, memberi atau membagikan uang yang kita hasilkan bagi orang lain akan jauh lebih membahagiakan. BACA HALAMAN BERIKUTNYA ->Prinsip 4 Menabung itu penting “Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.” Amsal 6 6-8 Sebagai orang Kristen, kita harus menabung dengan bijak, baik itu secara jangka pendek maupun jangka panjang. Kebiasaan menabung ini akan kita petik hasilnya ke depan. Prinsip 5 Belanja dengan bijaksana “Harta yang indah dan minyak ada di kediaman orang bijak, tetapi orang yang bebal memboroskannya.” Amsal 21 20 Firman Tuhan berkata tidak masalah untuk membelanjakan uang untuk kebutuhan pribadi. Tetapi hal itu harus dilakukan dengan bijaksana. Contohnya, liburan. Bagi sebagian orang liburan dianggap pemborosan uang. Tetapi jika liburan dilakukan ketika kondisi memang sedang membutuhkan, hal itu justru berdampak baik bagi kesehatan. Misalnya akan menambah kesegaran, memberi energi baru dan memberi semangat baru untuk kembali melayani orang lain. Yang menjadi salah dalam penggunaan uang adalah membelanjakannya untuk kebutuhan yang kurang tepat. Baca Juga Christina Jerat Utang di 9 Pinjaman Online Buatku Depresi Berat Karena Debt Collector Prinsip 6 Hutang itu berisiko “Orang kaya menguasai orang miskin, yang berhutang menjadi budak dari yang menghutangi.” Amsal 22 7 Seperti disampaikan di atas, bahwa berhutang sangat berisiko. Dari ayat ini kita diingatkan bahwa hutang hanya akan memperbudak kita. Prinsip 7 Jangan jadi hamba uang “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” 1 Timotius 6 10 Kerakusan dan keserakahan akan uang bisa membutakan manusia. Sehingga uang bisa menggeser posisi Tuhan dan menjadikan uang sebagai tuan. Tentu saja Tuhan, sebagai pencipta dan pemilik uang tidak ingin ciptaan-Nya menyembah ilah lain yang hanya akan membawa kebinasaan. Jadi waktu kita membiarkan Tuhan mengubah hati kita, kita bisa belajar untuk memuaskan diir dengan berapapun uang yang kita hasilkan. Kita akan memahami bagaimana seharusnya mengelola keuangan dengan bijak; bagaimana menghasilkan uang supaya kita bisa memberi lebih; bagaimana kita membelanjakan uang dengan kadar yang sewajarnya. Baca Juga Karena Hidup Nggak Melulu Tentang Uang, Yuk Simak Cara Manajemen Keuangan Dari Alkitab Ini Pengelolaan keuangan adalah tanggung jawab yang Tuhan berikan kepada kita. Jadi mari mengelola uang yang dipercayakan atas hidup kita dengan bijaksana. Sumber Halaman Tampilkan per Halaman
BuatDana Darurat! Ini Dia 5 Cara Mengatur Keuangan yang Simple dan Mudah Dipahami! Manfaatkan Teknologi! Ini Dia 5 Tips Memulai Bisnis Kuliner Vegetarian yang Berpeluang Tinggi Penjualannya! 5 Berkas yang Harus Dilampirkan dalam Proses Pembuatan Dupak Guru 4 Tips Liburan Murah di Yogyakarta yang Bisa Kamu Lakukan saat Berada di Kota Gudeg
J. Hampton Keathley, Pendahuluan Salah satu tipuan setan yang paling jitu adalah pemikiran bahwa kebahagiaan ada di dalam hal-hal yang kita miliki. Melalui dusta ini, dia telah membuat berhala lembu emas dan ilah yang disebut materialisme. Seperti anjing menggonggong di tengah jalan, setan membujuk setiap orang yang lewat, “datanglah, jilatlah kakinya, beli, jual, dapatkan keuntungan, dan miliki, itu semua akan membuat anda bahagia.” Saudaraku, meskupun kita telah diselamatkan, kita tidaklah bebas dari sasaran setan atau terlepas dari virus materialisme. Seperti suatu wabah, hal itu menjangkiti kita disetiap sudut ­televisi, media cetak, baliho, etalase dan jalanan. Godaan materialisme ada dimana-mana dan berusaha masuk ke dalam hidup kita melalui pesan yang indah dan manis didengar. Alkitab telah memperingatkan kita untuk waspada dan berjaga-jaga terhadap tipu muslihat setan 1 Pet. 113; 58. Mengapa? Karena, jika kita tidak berjaga-jaga, setan akan mengubah fokus kita dari melayani Tuhan secara pelan-pelan menjadi melayani iblis 1 Pet. 29. Uang adalah perkara kecil Lukas 1610. Kenapa? Karena uang tidak bisa membeli dan memberi kebahagiaan. Uang tidak bisa memberikan hidup kekal atau makna hidup yang sejati Yes. 551-3; Why. 317-18. Tetapi, tidak ada yang lebih memperlihatkan hubungan kita dengan Tuhan seperti sikap kita terhadap uang. Yesus Kristus menjelaskan bahwa salah satu tanda seseorang memiliki kehidupan rohani yang sehat adalah memiliki sikap yang benar terhadap harta. Enambelas dari tigapuluh delapan perumpamaan Yesus berkaitan dengan uang. Satu dari sepuluh ayat dalam Perjanjian Baru berkaitan dengan keuangan. Alkitab memiliki 500 ayat mengenai doa, kurang dari 500 ayat mengenai iman, tapi lebih dari 2,000 ayat mengenai uang. Uang merupakan masalah yang sangat penting karena sikap seseorang terhadapnya sangat menentukan seperti apa hubungannya dengan Tuhan, berkenaan dengan pemenuhan rencanaNya dalam hidup ini. Tanggung Jawab Perencanaan Tanpa perencanaan yang didasarkan atas nilai, tujuan, prioritas Alkitab, uang menjadi tuan yang jahat dan, seperti daun yang masuk ke dalam pusaran angin, kita hanyut ke dalam pengejaran dunia akan harta Luk. 1213-23; 1 Tim. 66-10. Perencanaan keuangan adalah suatu yang Alkitabiah dan itu merupakan pelayanan yang baik, untuk terlepas dari ilah materialisme, dan merupakan cara untuk melindungi diri dari membuang-buang berkat yang Tuhan percayakan pada kita Ams. 2723-24; Luk. 1428; 1 Kor. 1440. Perencanaan keuangan harus dilakukan di dalam ketergantungan pada perintah Tuhan dan dalam iman di mana kita bergantung pada Tuhan untuk keamanan dan kebahagiaan daripada kekuatan kita sendiri Ams. 161-4, 9; Maz. 371-10; 1 Tim. 617; Fil. 419. Tanggung Jawab Disiplin Jika perencanaan keuangan kita adalah bekerja, ini membutuhkan disiplin dan komitmen sehingga rencana kita diwujudkan dalam tindakan. Kejujuran keuangan merupakan aspek penting dalam pertumbuhan rohani 2 Kor. 87. Tapi pertumbuhan rohani membutuhkan disiplin 1 Tim. 48; 63-8. Maksud baik bukan berarti tanpa rencana yang diwujudkan ke dalam tindakan. Tanggung Jawab Pelayanan Kejujuran keuangan keluar dari pengakuan bahwa semua yang kita miliki berasal dari Tuhan 1 Taw. 2911-16; Rom. 147-9; 1 Kor. 619-20. Hidup di dunia merupakan penugasan sementara di mana setiap orang Kristen melihat diri mereka sebagai orang asing, penduduk sementara, tidak lebih hanya sebagai pelayan Tuhan. Semua yang kita miliki—talenta kita, waktu, dan harta—dipercayakan oleh Tuhan yang harus kita investasikan bagi kerajaan dan kemuliaan Tuhan 1 Pet. 117; 211; 410-11; Luk. 1911-26. Tanggung Jawab Bekerja Salah satu cara Tuhan menyediakan kebutuhan kita adalah melalui bekerja. Melalui pekerjaan kita bisa memenuhi kebutuhan diri dan keluarga kita 2 Tes. 36-12; Ams. 2527. Uang yang kita peroleh juga dapat digunakan untuk mendukung pekerjaan Tuhan dan menolong mereka yang dalam kekurangan, Prioritas pertama adalah anak-anak Tuhan. Kedua, mereka yang ada di luar iman Gal. 66-10; Efe. 428; 3 Yoh. 5-8. Petunjuk Mengenai Menabung Dukungan Alkitab 1. Tuhan mengarahkan Yusuf untuk menyimpan atau menabung untuk masa depan Kej. 4135. 2. Menabung untuk masa depan menunjukan hikmat Tuhan dan dinyatakan ciptaan Tuhan lainnya Ams. 2120; 3024-25; 66-8. 3. Menabung untuk masa depan merupakan tanggung jawab pelayanan untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang diperkirakan maupun yang tiba-tiba 1 Tim. 58; 2 Kor. 1214. Petunjuk Alkitab 1. Menjaga pandangan yang benar akan kepemilikan. Ingat! Semua kekayaan kita berasal dari Tuhan. Kita adalah pengelola, bukan pemilik 1 Taw. 2911-16; Luk. 1612. 2. Menjaga pandangan yang tepat akan keamanan. Kita harus meletakan kepercayaan dalam Tuhan dan bukan pada kekayaan kita 1 Tim. 617. 3. Hati-hati terhadap motivasi, prioritas, dan alasan yang tidak murni dan tidak Alkitabiah mengenai menabung seperti kekhawatiran dan menimbun karena ketidakamanan atau ketamakan Mat. 625-33; Luk. 1213-31. 4. Keputusan mengenai masa depan harus dibawa dalam doa dan berserah pada kehendak Tuhan Yak. 413-15. 5. Jangan memberi dari tabungan atau investasi anda 1 Tim. 618-19; 1 Yoh. 317. 6. Hindari investasi yang beresiko tinggi spekulatif atau menjadi kaya dengan cara instan Ams. 215; 2820, 22; 1 Tim. 69. 7. Mengawasi prioritas. Menjadikan kerajaan Allah sebagai investasi nomor satu Mat. 620, 33; Luk. 1231; 1 Tim. 618-19. Petunjuk Mengenai Pengeluaran Kepuasan Kita harus belajar untuk puas dengan apa yang kita punya Fil. 411-13; 1 Tim. 66, 17-19; Ibr. 135. Saat kita merasa cukup dengan apa yang kita miliki, kita bebas dari ketamakan dan perbudakan materialisme. Ini artinya kebebasan mengikuti Tuhan adalah kebebasan mengusahakan nilai dan tujuanNya. Bagaimana seseorang bisa mendapatkan kepuasan? Kepuasan merupakan hasil dari memiliki harta sorgawi dan meletakan seluruh kekhawatirannya kepada Tuhan, Bapa Sorgawi kita, yang berdaulat Mat. 619-33; 1 Pet. 56-7. Godaan Waspadalah terhadap godaan dan ajaran dunia Rom. 121-2; 1311-14; 1 Pet. 113-16; 58. Ada ratusan ajaran setiap hari yang menarik perhatian kita melalui televisi, radio, iklan, dan majalah—semua dibuat untuk mendorong kita membeli hal-hal yang tidak kita perlukan, dengan uang yang sebenarnya tidak kita punyai, untuk membuat kagum orang yang tidak kenal, dan untuk mendapatkan kebahagiaan yang semu. Mengevaluasi Pembelian Menurut Prinsip Alkitab 1. Apakah kita membayar secara tunai ataukah pembelian itu membuat kita harus berhutang? lihat petunjuk mengenai Kredit. 2. Apakah kita memiliki damai sejahtera mengenai hal itu? Rom. 1423; Kol. 315 Kita perlu mengawasi kedenderungan kita untuk merasionalisasi—memberikan jawaban menipu pada diri sendiri merupakan hal yang buruk. 3. Apakah itu suatu kebutuhan atau keinginan ketamakan? 1 Tim. 69; 1 Yoh. 215. Apakah itu berguna bagi keluarga, pertumbuhan rohani, kesehatan, pelayanan, nama Tuhan, dan meningkatkan kasih kita pada Tuhan atau sebaliknya menghalangi semua itu? 1 Tim. 34 58; 1 Kor. 612. 4. Apakah kita hidup dibawa standart atau di atas standart? Apakah gaya hidup yang kita terapkan adalah cukup atau boros? Apakah kita perlu mengurangi pengeluaran kita dengan mengurangi standar kepuasan? Mat. 633; Luk. 1215, 23; Ams. 1516-17; 168; Pengkh. 510-11. Petunjuk Mengenai Pinjam-Meminjam Prinsip Dasar 1. Alkitab mengajarkan memberi pinjaman daripada meminjam karena itu menghasilkan kebebasan dan pelayanan yang bijak Ul. 155-6. 2. Peminjaman atau hutang yang tidak bijak bisa membuat kita diperbudak Ams. 227. 3. Gunakan kredit sebijak mungkin dan hindari kredit sebisa mungkin. Walau tidak dihalangi oleh Alkitab, kredit pada umumnya dinyatakan dalam bentuk negatif. Roma 138 sering digunakan sebagai larangan untuk meminjam/berhutang, tapi ayat di atas tidak secara langsung melarang penggunaan kredit atau berhutang. Ayat tersebut jangan terlepas dari ayat-ayat sebelumnya, yan mana mengajarkan pentingnya seseorang membayar hutangnya baik secara fisik atau rohani diwaktu harus membayar. 4. Mengenai kredit ada 2 alternatif dasar a Beli sekarang dengan kredit dan bayar bersama dengan bunga. b Tabung sekarang dan beli kemudian dengan tunai dan simpan bunganya. Jaga Pinjaman Sekecil Mungkin 1. Bunga pinjaman menambah biaya hidup dan mengurangi kemampuan kita untuk melayani dengan baik. Jika kita harus meminjam, kita harus mencari bunga yang rendah dan jangka pendek. 2. Kredit bisa berbahaya karena itu bisa memperbudak orang kepada kreditor dan keinginan mereka daripada keinginan Tuhan. Itu membuat dorongan untuk terus membeli lebih kuat. Sistem dunia sangat tergantung pada pembelian sebagai penenang kebosanan dan frustasi hidup. 3. Kredit bisa menjadi pengganti kepercayaan pada Tuhan dan mendapatkan apa yang kita inginkan tanpa menunggu waktu Tuhan. Kita menggunakan itu untuk mengurangi ketergantungan pada Tuhan. Kenapa? Karena kita sering takut Dia tidak memberikan apa yang kita inginkan saat kita menginginkannya Ps. 377-9, 34; 14711; Matt. 630-34; Fil. 419. 4. Kredit mengurangi kemampuan kita memberi pada Tuhan dan mereka yang membutuhkan. 5. Penggunaan kredit sering merupakan kegagalan untuk puas dengan apa yang telah kita miliki dosa ketidakpuasan Fil. 411; 1 Tim. 66-8; Ibr. 135. Orang yang materialistis tidak pernah puas, tapi yang mengandalkan Tuhan belajar untuk mencukupkan diri. Apa yang Jangan’ dalam Meminjam 1. Jangan membeli sesuatu dengan hutang jika itu akan menghancurkan kebebasan keuangan kita. 2. Jangan berhutang sekarang atas alasan masa depan seperti kenaikan harga atau penjualan yang lebih baik. Ini menyalahgunakan Tuhan dan kedaulatanNya. 3. Jangan berhutang untuk rumah sebelum anda memiliki sumber pendapatan Ams. 2427. 4. Jangan untuk kebutuhan sehari-hari, pengeluaran sehari-hari, atau untuk kesenangan. 5. Jangan menggunakannya untuk hal-hal yang nilainya berkurang dengan cepat, kecuali jangka waktunya sangat pendek yaitu, 30-90 hari. 6. Mengenai barang benilai, seperti rumah atau investasi bisnis, jangan meminjam di luar kemampuan anda. 7. Jangan mengijinkan hutang tidak termasuk gadai lebih dari 20 % take-home pay. Ambil yang 10 persen atau kurang. 8. Jangan ijinkan pembayaran gadai termasuk insuransi dan pajak lebih dari 25 atau 30 persen take-home pay. Pertanyaan yang Diperlukan Sebelum Meminjam 1. Apakah saya benar-benar membutuhkannya? 2. Apakah saya telah berdoa meminta Tuhan untuk itu dan menunggu cukup lama untuk dijawab olehNya? 3. Apakah saya tidak sabar dan ingin memuaskan kesenangan secepatnya? 4. Apakah Tuhan menguji iman, nilai, motivasi saya, dll.? 5. Apakah saya tidak membelanjakan uang yang Tuhan sediakan untuk barang itu dengan baik atau melanggar prinsip keuangan Tuhan? 6. Apakah saya bersalah karena Pelit “Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan” Ams. 1124; 1125-27. Terburu-buru “Orang yang dapat dipercaya mendapat banyak berkat, tetapi orang yang ingin cepat menjadi kaya, tidak akan luput dari hukuman” Amsal 2820. Malas “maka datanglah kemiskinan seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata” Amsal 2434. Petunjuk dalam Memberi Tuhan Mengharapkan Kita untuk Memberi 1. Melalui Karya AnugrahNya Melalui hubungan dengan Dia, memberi merupakan hasil karya anugrah Tuhan dalam hidup sehingga itu menghasilkan komitmen hidup seseorang pada Tuhan dengan pemberian yang mengalir keluar dari komitmen itu 2 Kor. 81-2, 6-7; 99-11. 2. Dalam Iman Dia telah berjanji untuk mencukupi seluruh kebutuhan kita; pemberian kita tidak akan menbuat kita kekurangan 2 Kor. 97; Fil. 419. 3. Dengan Memiliki Tujuan Kita memberi dengan perencanaan yang seksama dan dibawa dalam doa. “Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya” 2 Kor. 97. 4. Secara Teratur “Dihari pertama setiap minggu” menolong untuk mendorong ketekunan dan disiplin dalam memberi. Ini menciptakan konsistensi dan keteraturan yang menyatakan niat kedalam tindakan 1 Kor. 162. 5. Secara Pribadi “Biarlah setiap kamu” memenuhi kebutuhan setiap orang percaya dengan membuat pemberian sebagai tanggung jawab pribadi yang diberikan Tuhan 1 Kor. 162. 6. Secara Sistematis “sisihkan dan simpan” menimbulkan kebutuhan untuk memiliki metode atau system dimana uang untuk pekerjaan Tuhan secara khusus disisihkan, disimpan untuk diberikan, sehingga tidak digunakan untuk hal lain 1 Kor. 162. 7. Secara Proporsional / ada keseimbangan Dalam Perjanjian Baru, menyisihkan sebagian untuk diberikan sebagai persepuluhan telah digantikan oleh prinsip anugrah pemberian, secara sukarela, bertujuan, dan proporsional. Standar baru sekarang ini adalah “sesuai berkatNya” 1 Kor. 162, “memberi menurut kemampuan mereka” 2 Kor. 83, “Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu. Sebab kamu dibebani bukanlah supaya orang-orang lain mendapat keringanan, tetapi supaya ada keseimbangan. Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan.…” cf. 2 Kor. 812-15, Mark 1241-44, dan “Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan” 2 Kor. 97. Kepada Siapa Kita Harus Memberi ? 1. Gereja Lokal. “Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu” Gal. 66; cf. juga 1 Tim. 517-18. Jika gereja lokal akan membentuk pusat pelayanan keluar, maka sudah sewajarnya jika itu menjadi prioritas pertama anda dalam memberi. 2. Organisasi lain dan Individu. Ini termasuk misi, kelompok para-church dan individu yang terlibat dalam pelayanan ini 3 John 5-8. 3. Sesama Orang Percaya yang Membutuhkan. Mereka yang tidak mampu menyokong diri sendiri atau yang menghadapi masalah serius harus ditolong sebisa mungkin. Mereka yang menolak bekerja jangan didukung 1 Yoh. 317; Jam. 215-16; Gal. 610; Heb. 1033-34; 131-3; 2 Tes. 36-10. 4. Orang Belum Percaya yang Membutuhkan. Prioritas pertama kita adalah mereka yang seiman, tapi kita juga menjangkau orang lain yang membutuhkan sebisa mungkin Gal. 610. Pemberian yang Proporsional Apa artinya memberi secara proporsional? Bagaimana itu menentukan berapa banyak yang harus diberi? Sangat mudah menentukan sepuluh persen dari seluruh jumlah pendapatan kita sebulan. Tetapi berapa banyak pemberian proposional itu? Apakah “sekehendak hatinya,” atau “sebanyak dia diberi,” atau “semakmurnya dia,” atau “jika ada kemauan maka baiklah memberi menurut apa yang didapat …” Sebanyak apa itu? 1. Itu bukan suatu jumlah tertentu, atau persentase tertentu, tapi suatu proporsi didasarkan atas apa yang dimiliki seseorang, kebutuhan seseorang, dan kebutuhan orang lain, termasuk pekerjaan Kristus atau pelayanan gereja lokal. 2. Mereka yang memiliki sedikit juga memberi semampu mereka 2 Kor. 82-3. 3. Mereka yang tidak memiliki apapun, jika ada kerelaan, tidak diharapkan memberi apapun 2 Kor. 812. 4. Mereka yang kurang kebutuhan pokok akan menerima dari mereka yang lebih sehingga ada keseimbangan 2 Kor. 813-15. Ini bukan socialism atau komunisme yang memaksa dan mengusahakan adanya kesamaan diluar keragaman lingkungan dalam bekerja, bakat, dan insentif pribadi cf. 2 Tim. 617f. 5. Tuhan tidak meminta mereka yang memiliki banyak untuk menjadi miskin atau membebani mereka yang kaya 2 Kor. 813. Keseimbangan yang dinyatakan dalam pemberian yang proporsional ada 2 sisi a Meliputi bantuan untuk menolong orang yang membutuhkan sampai mereka mampu secara keuangan melalui bekerja Ef. 428; 2 Tes. 310-15. Kita tidak memberi sehingga orang lain bisa hidup enak atau memiliki standar hidup yang sama dengan semua orang. b Ini menciptakan keseimbangan dalam pengertian bahwa mereka yang kurang memberi sesuai kemampuan demikian juga yang mampu sesuai dengan kemampuannya. 6. Mereka yang berkelimpahan harus kaya dalam pekerjaan baik, mereka harus menggunakan kelimpahannya dengan bebas untuk Kristus 2 Kor. 814; 2 Tim. 517-18. 7. Kemakmuran yang meningkat janganlah menghasilkan standar hidup yang terus meninggi, atau pengeluaran yang percuma,tapi peningkatan dalam memberi, tidak hanya jumlah tapi dalam persentase. Jika orang percaya masa kini berkomitmen pada pemberian yang proporsional, banyak orang yang akan memberi lebih dari sepuluh persen. Statistik menunjukan, sebagian besar orang percaya memberi kurang dari 3-5 persen. Definisi Pemberian yang Proporsional Pemberian yang proporsional adalah pemberian yang sesuai dengan berkat Tuhan, sebagai pelayan yang ingin menginvestasikan hidupnya dalam kekayaan surgawi. Pemberian yang proprosional tidak berarti memberi lebih, tapi memberi sebagian besar dari pendapatan seseorang—bagian terbesar diberikan untuk pekerjaan Tuhan. Dalam Pemberian yang Proporsional 1. MOTIF KITA dalam memberi adalah berkat Tuhan, untuk meningkatkan buah dan mendatangkan kemuliaan bagi Tuhan 2 Kor. 98-15. 2. UKURAN KITA dalam memberi adalah berkat material dari Tuhan 1 Kor. 162. Ilustrasi mengenai Pemberian yang Proporsional Orang percaya A memiliki pendapatan $20,000 setahun dan dia memberi sepuluh persen yaitu $2,000. Orang percaya B memiliki pendapatan $50,000 setahun dan memberikan sepuluh persen yaitu $5,000. Orang percaya B telah memberi $3,000 lebih banyak dalam setahu tapi ini tidak proporsional karena Orang percaya A hanya memiliki $18,000 untuk dihidupi dan Orang percaya B masih memiliki $45,000, dua kali lebih banyak. Orang percaya B bisa memberi 20 persen $10,000 dan masih memiliki $40,000 tetap dua kali lebih banyak dari Orang percaya A. Orang percaya B tidak hanya harus memberi lebih banyak tapi secara proporsi juga harus lebih banyak. Janji untuk Pemberi yang Murah Hati Luke 1610-11 Umumnya, Tuhan tidak mempercayakan kekayaan yang lebih banyak pada kita sampai kita terbukti setia dengan apa yang kita punya sekarang. 2 Korintus 98-11 Pemberian kita tidak akan membuat kita kekurangan; Tuhan tidak saja menyediakan apa yang telah kita berikan, tapi dia akan meningkatkan kemampuan kita dalam memberi saat kita memberi dengan limpah. Tujuannya disini bukan untuk meningkatkan kekayaan pribadi, tapi pemberian. Tantangan Alkitab Mengenai Kekayaan Duniawi Dimana Harta Kita? Prinsip Dasar Apa yang kita kumpulkan menentukan cara pandang kita akan nilai hidup Mat. 622-23. Pandangan Alkitab Harta kita ada di sorga Mat. 619-20. Alasan Alkitab 1. Harta kita permanent di sorga Mat. 620; 1 Pet. 14. 2. Harta dibumi itu sementara dan bisa hilang. Kita tidak bisa membawa harta dunia kita ke sorga Luk. 1220-21; 1 Tim. 67. 3. Harta dunia kita tidak memuaskan karena tidak bisa membeli kebahagiaan sejati Yes. 551-3; Luk. 1215, 23; Pengkhotbah. 510. 4. Harta dunia kita tidak bisa memperpanjang hidup atau memberikan keamanan Luk. 1216-21. 5. Harta kita menentukan prioritas kita. Tanpa harta yang benar, kita akan mengejar hal yang salah dan menyia-nyiakan hidup kita Matt. 621; Luk. 1234; 1 Tim. 69-10; Lukas 1923-26. 6. Harta terbesar kita adalah kesalehan/kebajikan, yaitu hidup yang penuh ucapan syukur 1 Tim. 66; Ibr. 135; Fil. 411-12; Ams. 1517; 168; 171. Penjelasan Alkitab Harta sorgawi terdiri dari mahkota, upah, dan tanggung jawab yang diberikan pada orang percaya dikursi penghakiman Kristus bagi pelayan yang setia Luk. 1916-19; 1 Kor. 312-15; 925; 1 Tes. 219; 2 Tim. 48. Harta terutama adalah Tuhan dimuliakan 1 Pet. 411; Why. 49-11. Siapa Tuan Kita ? Seorang pelayan tidak bisa melayani dua tuan. Kita tidak bisa melayani Tuhan sekaligus melayani Mamon materialisme Luk. 161-13; Mat. 624. Alasan Alkitab Tidak mungkin melayani dua tuan disaat yang sama. “ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain” Luk. 1613. Pandangan Alkitab 1. Lukas 161-2 Hidup adalah pelayanan dan kita adalah pelayan Tuhan yang bertanggung jawab atas pelayanan yang dipercayakan pada kita. Berhenti berpikir seperti pemilik. Mulai berpikir seperti manajer/penatalayanan/pengelola. 2. Lukas 161, 11-12 Kita memboroskan milik Tuhan dalam hidup kita atau menginvestasikannya dengan bijak bagi kemuliaanNya? 3. Lukas 1610 Uang, dalam nilai sejatinya, merupakan hal “kecil”, tapi, kesetiaan dalam hal kecil uang merupakan tanda kesetiaan kita dalam hal besar nilai kekal. 4. Lukas 1611 Penggunaan uang adalah ujian dari kesetiaan kita. 6. Lukas 1611 Uang tidak menunjukan kekayaan yang sebenarnya. 6. Lukas 1612 Uang harus digunakan secara bijak dan setia sebagai bagian dari pelayanan kita kepada Tuhan. 7. Lukas 1612 Uang dan pendapatan, jika kita tidak hati-hati, bisa menjadi tuhan/berhala kita. Tantangan Alkitab 1. Apakah saya hamba uang dan harta duniawi? Apakah mungkin saya tidak mengetahuinya? Kita harus memilih antara melayani uang atau Tuhan! 2. Apakah saya mengorbankan kualitas seperti Kristus dan tanggung jawab dalam mengejar harta dunia? a hati nurani yang murni; b kejujuran, moral; c Persahabatan; d Kehidupan keluarga istri, suami, anak, saudara; e Reputasi; f Kemuliaan Tuhan, dll. 3. Apakah saya lebih peduli pada harta dunia dan masalah keuangan daripada hubungan saya dengan Tuhan dan kebenaran-Nya? a Apakah prioritas saya; b Bagaimana dan di mana saya menghabiskan waktu; c Apa yang paling saya pikirkan— apakah itu uang atau hubungan dengan Tuhan, atau bagaimana mengembangkan kehidupan iman saya? 4. Apakah saya mencari uang dan harta dunia? prestise, kuasa, kedudukan, kesenangan, kepemilikan, dll. Semua itu bisa Tuhan berikan a Kebahagiaan, sukacita sejati; b Kepuasan; c Damai dalam Pikiran; d Keamanan; e Tujuan dan arti hidup. Jika jawaban anda ya, maka uang telah menjadi tuhan atas dirimu! Renungkanlah!!! Kesimpulan Setelah mempelajari prinsip-prinsip ini, tanyakan hal ini Apakah saya mau memberi diri pada konsep ini sebagai cara hidup untuk menjadi anak Tuhan atau pelayan Tuhan yang baik? Biarlah Tuhan menjauhkan kita dari berhala patung lembu emas materialisme. Firman Tuhan, “Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini. Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat” 1 Petrus. 117-19. J. Hampton Keathley III, adalah seorang gembala jemaat dan pengajar dari Dallas Theological Seminary. Hampton menulis banyak artikel untuk Biblical Studies Foundation dan mengajar Kitab Perjanjian Baru Yunani di Moody Bible Institute, Amerika Serikat.

Denganbegitu, langkah pertama ini jadi bidang penting untuk menhindari minus keuangan. 2. Kenali Fokus Keuangan. Sering, suatu keluarga yang mendapat pendapatan dalam jumlah tidak tentu alami kesusahan untuk penuhi keperluan. Bahkan juga, keluarga yang mempunyai upah bulanan dalam jumlah besar juga masih sering hadapi pengeluaran yang membesar.

4 Keuangan yang Beriman dan Bersyukur. Penting banget untuk kita berdoa dan menyerahkan keuangan kita pada penyelenggaraan Tuhan. Kita sangat terbiasa memohon berkat finansial kepada Tuhan. Namun, hal penting selain memohon berkat dari Tuhan, kita juga perlu memperlakukan keuangan kita sebagai tanda iman dan syukur kepada Tuhan. FilmRohani | PARTAI BELUM SELESAI BICARA | Siapa Yang Menghancurkan Keluarga Kristen? - Edisi Dubbing. Li Ming'ai adalah seorang Kristen di daratan Tiongkok.Dia adalah wanita bekarakter jujur yang menghormati mertuanya, membantu suaminya dan mendidik anaknya, dan memiliki keluarga yang bahagia dan harmonis.Namun di Tiongkok, tempat ateisme berkuasa, pemerintahan Komunis Tiongkok selalu dengan .
  • 09krcsdw7r.pages.dev/283
  • 09krcsdw7r.pages.dev/354
  • 09krcsdw7r.pages.dev/207
  • 09krcsdw7r.pages.dev/162
  • 09krcsdw7r.pages.dev/80
  • 09krcsdw7r.pages.dev/129
  • 09krcsdw7r.pages.dev/129
  • 09krcsdw7r.pages.dev/5
  • 09krcsdw7r.pages.dev/183
  • tips mengatur keuangan menurut firman tuhan